SEMARANG (SI) – SMA Semesta Boarding School Semarang, Jawa Tengah, berhasil merebut medali emas bidang kimia dalam ajang Mostra International Science and Technology (Mostratec) di Brasil, 24–31 Oktober lalu.
Penghargaan tersebut berhasil diraih Deby Jannati dan Shona Mazia, siswa kelas XII IPA SMA Semesta. Keduanya merupakan satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang yang diikuti oleh 22 negara dari Asia, Eropa, dan Amerika Latin tersebut. “Kami mempresentasikan hasil temuan kami, yaitu karbon aktif dari kulit singkong,” papar Deby saat penyambutan kedua pelajar berprestasi tersebut di Bandara Ahmad Yani Semarang kemarin.
Menurut Deby, kulit singkong selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Padahal mempunyai zat karbon yang justru lebih banyak dari kulit kelapa sawit. Setelah mengalami pengolahan serta pemanasan menggunakan furnace (sejenis oven bertekanan lebih dari 1.000 derajat celcius), kulit singkong bisa menjadi karbon aktif dan bermanfaat memurnikan air limbah yang tercemari logam berat.
“Kami memang belum meneliti lebih lanjut sisi efisiensi penggunaan karbon aktif dari kulit singkong dibanding karbon aktif dari bahan lain. Kami berharap, penelitian dapat dilanjutkan dan bahkan produknya bisa dibuat secara massal,” ujarnya.
Sementara itu Shonia mengungkapkan, selain mendapatkan medali emas, timnya juga memperoleh medali perunggu untuk kategori yang sama. “Kami ikut kompetisi di Brasil setelah berhasil merebut emas di ajang Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) di Jakarta, Maret lalu,” papar Shonia. (sari septiyaningtias)
Teliti Kulit Singkong, Raih Medali Emas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 09 November 2009
Teliti Kulit Singkong, Raih Medali Emas
SEMARANG (SI) – SMA Semesta Boarding School Semarang, Jawa Tengah, berhasil merebut medali emas bidang kimia dalam ajang Mostra International Science and Technology (Mostratec) di Brasil, 24–31 Oktober lalu.
Penghargaan tersebut berhasil diraih Deby Jannati dan Shona Mazia, siswa kelas XII IPA SMA Semesta. Keduanya merupakan satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang yang diikuti oleh 22 negara dari Asia, Eropa, dan Amerika Latin tersebut. “Kami mempresentasikan hasil temuan kami, yaitu karbon aktif dari kulit singkong,” papar Deby saat penyambutan kedua pelajar berprestasi tersebut di Bandara Ahmad Yani Semarang kemarin.
Menurut Deby, kulit singkong selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Padahal mempunyai zat karbon yang justru lebih banyak dari kulit kelapa sawit. Setelah mengalami pengolahan serta pemanasan menggunakan furnace (sejenis oven bertekanan lebih dari 1.000 derajat celcius), kulit singkong bisa menjadi karbon aktif dan bermanfaat memurnikan air limbah yang tercemari logam berat.
“Kami memang belum meneliti lebih lanjut sisi efisiensi penggunaan karbon aktif dari kulit singkong dibanding karbon aktif dari bahan lain. Kami berharap, penelitian dapat dilanjutkan dan bahkan produknya bisa dibuat secara massal,” ujarnya.
Sementara itu Shonia mengungkapkan, selain mendapatkan medali emas, timnya juga memperoleh medali perunggu untuk kategori yang sama. “Kami ikut kompetisi di Brasil setelah berhasil merebut emas di ajang Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) di Jakarta, Maret lalu,” papar Shonia. (sari septiyaningtias)
Penghargaan tersebut berhasil diraih Deby Jannati dan Shona Mazia, siswa kelas XII IPA SMA Semesta. Keduanya merupakan satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang yang diikuti oleh 22 negara dari Asia, Eropa, dan Amerika Latin tersebut. “Kami mempresentasikan hasil temuan kami, yaitu karbon aktif dari kulit singkong,” papar Deby saat penyambutan kedua pelajar berprestasi tersebut di Bandara Ahmad Yani Semarang kemarin.
Menurut Deby, kulit singkong selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Padahal mempunyai zat karbon yang justru lebih banyak dari kulit kelapa sawit. Setelah mengalami pengolahan serta pemanasan menggunakan furnace (sejenis oven bertekanan lebih dari 1.000 derajat celcius), kulit singkong bisa menjadi karbon aktif dan bermanfaat memurnikan air limbah yang tercemari logam berat.
“Kami memang belum meneliti lebih lanjut sisi efisiensi penggunaan karbon aktif dari kulit singkong dibanding karbon aktif dari bahan lain. Kami berharap, penelitian dapat dilanjutkan dan bahkan produknya bisa dibuat secara massal,” ujarnya.
Sementara itu Shonia mengungkapkan, selain mendapatkan medali emas, timnya juga memperoleh medali perunggu untuk kategori yang sama. “Kami ikut kompetisi di Brasil setelah berhasil merebut emas di ajang Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) di Jakarta, Maret lalu,” papar Shonia. (sari septiyaningtias)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar